Pengertian Dan Jenis Filum Alga Terlengkap


Alga atau yang sering disebut ganggang merupakan organisme mirip tumbuhan yang termasuk kedalam kingdom Protista. Sebagian besar Ganggang adalah organisme uniseluler, sebagian lagi adalah organisme multiseluler yang berukuran besar. Ganggang berbeda dari protozoa dikarenakan dapat membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis, seperti tumbuhan lainnya. Hal itu diskarenakan ganggang mempunyai klorofil.


Namun, ganggang berbeda dari tumbuhan dikarenakan tidak mempunyai diferensiasi jaringan dan juga tidak mempunyai akar, daun, ataupun batang yang sesungguhnya. Tubuh ganggang disebut sebagai talus. Struktur reproduksinya juga berbeda dari tumbuhan, yakni ganggang membentuk garnet di dalam gametangia yang bersifat uniseluler.

Sedangkan, tumbuhan membentuk garnet di dalam gametangia yang bersifat multiseluler. Oleh karena itu, ganggang dimasukkan ke dalam kingdom Protista, bukan ke dalam kingdong Plantae.

Sebagian besar ganggang mempunyai habitat di perairan. Sel-sel ganggang mengandung banyak pirenoid, yakni organ pembentuk dan juga penyimpan amilum. Ada empat tipe struktur tubuh ganggang, yakni uniseluler, koloni, filamentous, dan juga multiseluler.

Berdasarkan dominasi pada pigmennya, ganggang dapat dibedakan menjadi enam filum, yakni Chlorophyta, Phaeophyta, Chrysophyta, Euglenophyta, Rhodophyta, dan juga Pyrophyta.

1.      Chlorophyta
Chlorophyta atau ganggang hijau adalah organisme bersel tunggal ataupun bersel banyak. Hidup secara soliter (sendiri) atau berkelompok. Jenis ini berbentuk benang bercabang ataupun berbentuk lembaran Habitat di airnya sebagai plankton, bentos, ataupun perifiton serta dapat pula hidup di tanah yang basah atau lembap.

Reproduksi secara vegetatif berlangsung dengan cara fragmentasi, yakni pemutusan bagian tubuh. Sedangkan secara generatif berlangsung melalui cara konjugasi, yaitu peleburan dua sel.

Chlorophyta bermacam-macam, ada yang memiliki sel satu tidak bisa bergerak, bersel satu bisa bergerak, berkoloni bisa bergerak. berkoloni tidak bisa bergerak, berbentuk filamen atau benang, dan berbentuk lembaran.

1)      Chlorophyta bersel satu tidak bisa bergerak
Chlorophyta bersel satu yang tidak bisabergerak, misalnya Chlorococcum yang hidup di air tawar dan juga berkembang biak secara seksnai dengan cara isogami. Isogami ialah penyatuan dua sel kelamin atau gamet yang sama bentuk dan juga ukurannya, Contoh lainnya ialah Chlorella yang hidup pada air tawar.

Ciri-cirinya adalah tubuh yang berbentuk seperti bola, protoplas yang berbentuk seperti mangkuk, dan juga mengandung protein tinggi sehingga bisa digunakan sebagai alternatif sumber makanan yang baru.

2)      Chlorophyta bersel satu yang bisa bergerak
Chlorophyta bersel satu yang bisa bergerak, misalnya Chlamydomonas, dengan ciri-cirinya ialah bersel tunggal, memiliki bentuk bulat disertai 2 flagela, mempunyai 1 vakuola, 1 inti, kloroplas, stigma atau bintik mata, dan juga pirenoid yang merupakan suatu pusat pembentukan zat tepung atau amilum.

Habitat Chlamydomonas ialah pada air tawar. Chlamydomonas berkembang biak dengan cara membelah diri dan juga konjugasi. Hasil konjugasi Chlamydomonas berupa sebuah zigospora.

3)      Chlorophyta berkoloni bisa bergerak
Chlorophyta berkoloni bisa bergerak, yakni Volvox globator, memiliki ciri-ciri yakni berbentuk seperti bola berflagel. Habitatnya pada air tawar. Antar sel Volvox globator mempunyai plasmodesmata, yakni penghubung antara satu sel dan sel lainnya dalam bentuk benang-benang sitoplasma.

4)      Chlorophyta berkoloni tidak bergerak
Chlorophyta berkoloni tidak bergerak, misalnya ialah Hidrodyction dengan ciri tubuh yakni berbentuk seperti jala. Air tawar adalah habitat koloni ini. Hidrodyction berkembang biak dengan cara fragmentasi kemudian akan membentuk zoospora, sedangkan Hidrodycton yang berkembang biak dengan konjugasi kemudian akan membentuk zigospora.

5)      Chlorophyta berbentuk filamen
Chlorophyta berbentuk filamen atau benang, contohnya ialah Spirogyra dengan ciri tubuh yang berbentuk benang. Spirogyra mempunyai kloroplas berbentuk seperti pita melingkar atau spiral. Habitatnya pada air tawar. Berkembang biak dengan cara fragmentasi dan konjugasi.

Contoh lainnya ialah Oedogonium yang hidup pada habitat air tawar. Oedogonium berkembang biak dengan cara vegetatif dengan zoospora berflagel banyak dan juga secara generatif dengan penyatuan ovum serta sperma. Apabila sel telur dan sperma berasal dari satu talus disebut juga homotalus, sedangkan apabila berlainan talus disebut juga heterotalus.

6)      Chlorophyta berbentuk lembaran
Contoh Chlorophyta yang berbentuk lembaran ialah Ulva atau selada laut. Habitat organisme ini umumnya pada perairan laut ataupun perairan payau yang dangkal dengan cara menempel pada substrat berbatu dengan menggunakan pelekat atau holdfast.

Organisme ini berkembang biak dengan cara vegetatif dengan spora berflagel empat dan juga secara generatif dengan membentuk zigospora yang kemudian akan lepas menjadi individu baru. Contoh yang lain ialah Chara yang hidup pada habitat air tawar dengan seluruh tubuh yang terendam air.

Chara memiliki batang dan juga cabang yang beruas-ruas. Pada cabang kemudian akan terbentuk oogonium atau alat kelamin betina dan juga anteridium alat kelamin jantan. Reproduksi generatif dengan cara membentuk zigospora yang kemudian akan lepas serta menjadi individu baru.




2.      Phaeophyta
Di pantai anda bisa menemukan tumbuhan laut yang mempunyai sejenis gelembung-gelembung udara. Tumbuhan itu berwarna cokelat dan juga biasanya bercabang-cabang. Tumbuhan laut ini dapat dikelompokkan ke dalam Phaeophyta atau ganggang cokelat.

Kelompok Phaeophyta mempunyai tubuh yang berbentuk benang atau lembaran. Panjangnya bisa mencapai beberapa meter sehingga bentuknya dapat menyerupai tumbuhan tingkat tinggi. Phaeophyta adalah ganggang yang banyak ditemukan di daerah intertidal pantai yang berkarang laut tropis dan juga subtropis.

Pigmen dominan yang dipunyai adalah fukosantin atau cokelat. Phaeophyta ini mampu menghasilkan asam alginat yang amat penting untuk bahan industri, seperti untuk salep dan es krim. Phaeophyta berkembangbiak dengan cara vegetatif dengan membentuk zoospora berflagel.

Phaeophyta pun berkembang biak secara generatif dengan cara membentuk reseptakulum, yakni organ yang berisi alat perkembangbiakan pada ujung lembaran yang fertil atau subur. Pada reseptakulum ada konseptakulum yang menghasilkan sel telur dan juga spermatozoid.

Contohnya dari Phaeophyta antara lain ialah Mcicrocystis, Turbinaria, Laminaria, Sargassum, dan juga Fucus vesiculosus.

3.      Chrysophyta
Tumbuhan laut yang mempunyai warna kuning keemasan tergolong ke dalam Chrysophyta atau ganggang keemasan. Adapun ciri-ciri dari Chrysophyta, antara lain ialah bersel tunggal ataupun bersel banyak. Mempunyai klorofil dan juga pigmen dominan karoten atau keemasan. Habitatnya pada perairan tawar, perairan laut, perairan payau, dan juga di tanah yang basah atau lembap.

Ganggang keemasan ada yang bersel satu dan juga berbentuk tilamen. Chrysophyta yang bersel satu, contohnya ialah Ochromonas dengan ciri-ciri tubuh menyerupai bentuk bola dan mempunyai kloroplas berbentuk lembaran melengkung yang berwarna kekuningan.

Selain itu, jenis tersebut juga mempunyai inti, vakuola, stigma, dan memiliki dua flagel yang tak sama panjangnya. Ochromonas berkembangbiak dengan cara membelah diri.

Navicula merupakan contoh lain dari Chrysophyta bersel satu. Navicula ini lebih dikenal sebagai ganggang kersik atau Diatomae. Habitatnya pada air tawar, air laut, dan air payau sebagai plankton. Tubuhnya terdiri dari epiteka atau bagian tutup dan hipoteka atau bagian kotak.

Diatomae yang mati kemudian akan mengendap di dasar tanah dan menjadi tanah diatomit. Tanah ini bisa dimanfaatkan sebagai bahan penggosok, isolator, bahan pembuat dinamit, dan juga pembuat saringan. Diatomae bisa berkembang biak secara aseksual dengan cara membelah diri ataupun secara seksual dengan cara isogami.

Chrysophyta bersel banyak yang memiliki bentuk benang, contohnya ialah Vaucheria. Tubuhnya berbentuk benang, bercabang, dan juga tidak bersekat. Vaucheria berkembang biak secara vegetatif dengan zoospora berflagel, sedangkan secara generatif dengan pertemuan antara oogonium dan juga spermatozoid.

4.      Rhodophyta
Rhodophyta atau ganggang merah mempunyai ciri-ciri tubuh yang bersel banyak menyerupai benang atau lembaran. Rhodophyta mempunyai pigmen dominan fikoeritrin atau merah.

Rhodophyta sebagian besar umumnya hidup pada perairan dalam dengan substrat dasar berbatu, dari daerah intertidal hingga dengan perairan dalam yang lebih dalam atau zona fotik. Rhodophyta berkembang biak secara generatif dengan spermatium (tidak berflagel) dan sel tetap. Ganggang yang termasuk Rhodophyta ialah Eucheuma spinosum.

Ganggang ini umumnya dimanfaatkan untuk membuat agar-agar. Contoh lainnya ialah Gelidium dan juga Gracillaria yang juga digunakan untuk membuat agar-agar. Contoh yang lain yang termasuk parasit adalah Palmaria, Bossiella, dan Polysiphonia.

5.      Euglenophyta
Euglenophyta adalah kelompok makhluk hidup peralihan antara hewan dan juga tumbuhan dengan ciri memiliki kloroplas untuk fotosintesis dan juga alat gerak berupa bulu cambuk.

Contoh kelompok ini antara lain ialah Euglena viridis, Euglena pisciformis (berbentuk gelendong), Euglena spirogyra (berbentuk besar dan tidak begitu aktif), dan juga Euglena sanguinea (memiliki hematokrom).

Euglena viridis adalah ganggang bersel satu, berbentuk panjang, runcing di bagian anterior, dan juga tumpul di bagian posterior. Di bagian anterior terdapat bagian melekuk ke dalam yang disebut sitostoma (mulut) dan pada bagian dasarnya terdapat kerongkongan.

Dekat akhir kerongkongan terdapat pula stigma (bintik mata merah) yang banyak mengandung hematokrom yang lebih peka terhadap sinar matahari. Nukleus berada di dekat pertengahan tubuh dan mempunyai vakuola kontraktil.

6.      Pyrophyta
Kelompok Pyrophyta atau ganggang api adalah organisme autotrof uniseluler dengan satu flagel dan bisa bergerak aktif. Dinding sel terbuat dari selulosa yang ber- sambungan rapat dan mengandung plastidi yang mengandung klorofil dan juga pigmen cokelat kekuning-kuningan atau xantofil dan karotent. Umumnya, tubuh diselubungi oleh kutikula yang tebal dan juga mempunyai kromatofor.

Pyrophyta berkembang biak dengan cara membelah diri menghasilkan dua indivica baru (pembelahan biner). Habitat Pyrophta di perairan laut, perairan payau, dan juga perairan tawar. Di perairan tawar Pyrophyta terdapat banyak ditemukan di danau-danau di Pulau Jawa. Sumatra, dan Bali.

Beberapa jenis yang banyak ditemukan di perairan tawar antara lain adalah Parididiu Gymnodinium, dan juga Ceratium. Beberapa spesk dari filum ini menghasilkan fluoresensi yakni agar mampu memanca cahaya pada malam hari. Spesies-spesies tersebut antara lain adalah Nocticula scintillan dan juga N. vermilarris.

Demikian penjelasan mengenai PENGERTIAN DAN JENIS FILUM ALGAE TERLENGKAP, semoga dapat bermanfaat.


Baca artikel menarik lainnya : Disini

Comments