Pengertian, Ciri-Ciri Dan Cara Perkembangbiakan Lumut
Apakah pengertian lumut? Apa saja ciri-ciri dari lumut? Bagaimanakah perkembangbiakan lumut? Simak penjelasannya dibawah ini:
1. Pengertian Lumut
Tanaman
lumut adalah peralihan antara tumbuhan Thallophyta dan Kormophyta, namun sering
digolongkan kedalam Kormophyta berspora. Adapun tumbuhan yang termasuk Kormophyta
berspora sejati ialah tumbuhan paku.
Tubuh
tumbuhan lumut sudah mempunyai struktur yang menyerupai akar, batang, dan juga daun.
Tumbuhan ini hidup di tempat-tempat lembap, contohnya di tembok-tembok yang telah
lapuk, bangunan yang tak terawat, di pinggir selokan, kamar mandi, dan juga di
sekitar sungai sering kita temukan banyak tumbuhan lumut. Penampilannya
menyerupai permadani yang melapisi seluruh permukaan tembok.
2. Ciri-ciri Lumut
Lumut
dikelompokkan kedalam Kormophyta sebab tubuhnya bisa dibedakan dari struktur
yang menyerupai akar, batang, dan juga daun. Namun, sebagian ahli
mengelompokkan lumut dalam Thallophyta dikarenakan batang dan juga daunnya
belum bisa dibedakan.
Lumut
adalah peralihan antara Thallophyta dan juga Kormophyta karena struktur seperti
akarnya terdiri dari selapis sel dan tak memiliki berkas pengangkut. Struktur
seperti akar tersebut disebut juga dengan rizoid yang berfungsi sebagai alat pelekat dan
juga menyerap air dan garam-garam mineral.
Bryophyta
atau lumut tersusun dari sel-sel yang memiliki dinding yang terdiri dari bahan
selulosa. Lumut hidup di habitat air, darat, dan juga di tempat yang lembap
serta basah. Lumut bisa hidup sebagai epiht, yakni hidup di batang dan juga ranting
pohon pada hutan lumut.
Baca Juga : Proses Fotosintesis Pada Tumbuhan
Alat
kelamin atau gametangium tumbuhan lumut terdiri dari dua, yakni alat kelamin
jantan atau anteridium dan alat kelamin betina atau arkegonium. Anteridium
memiliki struktur berbentuk gada yang mempunyai tangkai anteridiofor.
Arkegonium memiliki bentuk botol yang dilengkapi dengan tangkai arkegoniofor.
Dinding
sel tubuh tumbuhan lumut tersusun dari selulosa. Di dalam lumut terdapat
plastida yang mengandung klorofil sehingga bisa melakukan fotosintesis. Lumut juga
mengalami pertumbuhan memanjang namun tidak membesar. Pada ujung batang
terdapat sel pemula atau titik tumbuh. Sel pemula tersebut berbentuk bidang
empat (tetrad) atau kerucut terbalik dan juga membentuk sel-sel baru ke tiga
arah berdasarkan sisinya.
Sporogonium
merupakan badan penghasil spora yang mempunyai bagian-bagian, yakni vaginula,
apofisis, kaliptra, seta, kolumela. operkulum, sporangium atau kotak spora, dan
juga gigi peristom. Vaginula merupakan kaki sporogonium. Seta merupakan tangkai
sporogonium. Apofisis adalah ujung seta yang melebar.
Sporangium
merupakan tempat dihasilkannya spora. Kaliptra merupakan tudung kotak spora
yang berasal dari dinding arkegonium bagian sebelah atas. Kolumela merupakan
jaringan yang tak mengambil bagian dalam pembentukan spora. Operkulum adalah tutup
kotak spora. Peristom merupakan gigi yang melingkari operkulum yang berfungsi untuk
mengeluarkan spora dalam kotak spora.
3. Perkembangbiakan Lumut
Tumbuhan
lumut mengalami proses daur hidup, yakni pergiliran keturunan antara fase
gametofit dan juga fase sporofit. Fase gametofit umunya lebih dominan
dibandingkan fase sporofit. Struktur yang sering terlihat berupa tumbuhan lumut
ialah fase gametofit yang haploid. Daur hidup lumut bermula dari sebuah spora
haploid yang jatuh di tempat lembap dan juga tumbuh menjadi protonema Protonema
kemudian tumbuh menjadi tumbuhan lumut.
Tumbuhan
lumut kemudian akan menghasilkan anteridium atau penghasil spermatozoid dan
arkegonium atau penghasil sel telur. Fase ini disebut juga sebagai fase
gametofit sebab terjadi pembentukan garnet pada lumut itu. Kemudian penyatuan
sel telur dan juga sel spermatozoid akan membentuk zigot yang memiliki sifat
diploid.
Zigot
akan tumbuh menjadi bentuk sporofil. Sporofil menghasilkan sporogonium. Melalui
meiosis dalam sporogonium, kemudian akan dihasilkan spora yang haploid. Fase
ini disebut juga sebagai fase sporofit sebab menghasilakn spora. Spora yang jatuh
di tempat yang lembap kemudian tumbuh dan juga berkembang menjadi protonema.
Begitu seterusnya, daur hidup akan terus terulang lagi.
Demikian
penjelasan dalam artikel ini. Semoga dapat bermanfaat.
Baca Artikel Menarik Lainnya : Disini
Comments
Post a Comment