Pengertian Dan Ciri-Ciri Jamur


Anda suka tempe ? Mungkin jawaban Anda pasti iya, karena hampir seluruh orang Indonesia menyukai tempe. Tempe merupakan salah satu bahan makanan khas Indonesia. Salah satu tempe yang paling banyak dikonsumsi yakni tempe dari kedelai.


Selain kedelai, untuk bisa membuat tempe juga diperlukan jamur Rhizopus. Mungkin di antara kita ada yang tidak menyangka bahwa tempe terbuat dari jamur. Selama ini, biasanya masyarakat hanya mengenal jamur yang berbentuk makroskopis, contohnya jamur merang dan juga jamur tiram. Tidak terlalu banyak orang yang mengetahui bahwa ada pula jamur yang berukuran mikroskopis seperti jamur yang disebutkan diatas.

Jamur termasuk organisme eukariotik sebab telah mempunyai inti sel yang terbungkus membran. Ciri-ciri jamur secara umum, antara lain bersel satu ataupun banyak dengan dinding sel dari zat kitin serta tidak berklorofil. Daur hidup jamur memiliki keturunan diploid yang singkat.

Jamur hidup sebagai saprofit dengan menguraikan bahan organik yang telah mati atau sampah dan juga bangkai. Bahan organik tersebut diserap dan disimpan dalam bentuk glikogen. Selain itu, beberapa jenis jamur hidup secara parasit, yakni menumpang dan mengambil bahan organik dari inang yang masih hidup. Jamur parasit akan mengakibatkan penyakit yang disebut juga mikosis.

Baca juga: Pengertian Dan Jenis Filum Alga Terlengkap


Tubuh jamur tersusun atas benang-benang yang disebut juga dengan hifa. Hifa adalah tabung-tabung kecil berisi sitoplasma dan juga nukleus. Dinding sel hifa tersusun dari kitin. Kumpulan hifa akan membentuk anyaman penyusun tubuh jamur yang disebut juga dengan mise]ium. Beberapa jenis jamur mempunyai hifa dengan sekat-sekat melintang yang disebut septa.

Hifa yang mempunyai sekat dinamakan hifa bersekat atau bersepta. Adapun hifa yang tak memiliki sekat dinamakan senositik. Pada jamur yang hidup sebagai parasit terdapat hifa yang mengalami modifikasi menjadi haustoria. Haustoria ialah hifa yang berfungsi sebagai organ penyerap makanan dari jaringan inang.

Semua jamur tidak mempunyai klorofil sehingga termasuk organisme heterotrof. Untuk memperoleh makanan, jamur perlu menyerap bahan-bahan organik dari lingkungan melalui hifanya. Bahan-bahan organik itu lalu disimpan dalam bentuk glikogen. Selain untuk menyerap makanan, hifa juga berfungsi guna membentuk alat-alat reproduksi atau gametangium.

Jamur bisa bereproduksi secara seksual dan juga aseksual. Reproduksi aseksual terjadi jika makanan dan air melimpah. Sebaliknya, jika makanan serta air kurang, maka akan terjadi reproduksi seksual. Jamur bereproduksi secara aseksual dengan cara membentuk spora, tunas, ataupun fragmentasi.

Ada bermacam-macam spora aseksual yang dibentuk oleh bermacam-macam jamur, antara lain ialah konidiospora atau konidia), sporangiospora atau spora, dan klamidospora.

Jamur terdapat dalam dua bentuk, yakni kapang dan khamir. Kapang adalah jamur multiseluler berfilamen, sedangkan khamir ialah jamur uniseluler. Sebagian besar anggota jamur adalah jamur multiseluler.

Berdasarkan struktur dan juga bentuk reproduksi seksualnya, jamur bisa dibagi menjadi empat kelas, yakni Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan juga Deuteromycota.

Jamur yang umum kita kenal dari kelompok Zygomycota ialah Rhizopus oryzae atau jamur tempe. Nama lain Zygomycota ialah Phycomycota.

Ciri-ciri Rhizopus oryzae secara umum, antara lain hifa tidak bersekat atau senositik.  Flidup sebagai saprofit, yakni dengan menguraikan senyawa organik secara anaerob yang disebut juga sebagai proses fermentasi Selain itu dapat juga hidup sebagai parasit dengan cara mengambil senyawa organik dari inangnya.

Reproduksi aseksual jamur Zygomycota dilakukan dengan cara membentuk sporangium yang di dalamnya terdapat sporangiospvjad. Pada Rhizopus oryzae ini terdapat stolon, yakni hifa yang terletak di antara dua kumpulan sporangiofor atau tangkai sporangium. Reproduksi secara seksual dilakukan dengan penggabungan hifa (+) serta hifa (-) pada miselium yang akan membentuk zigospora.

Anggota jamur Zygomycota lainnya ialah Rhizopus nigricans, Rhizopus nodusus, dan juga Rhizopus stolonifer. Rhizopus nigricans menghasilkan asam fumarat, pemasak buah-buahan. Rhizopus nodusus dapat menghasilkan asam laktat. Rhizopus stolonifer merupakan salah satu jamur tempe.

Demikian penjelasan mengenai PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI JAMUR, semoga dapat bermanfaat.


Baca artikel menarik lainnya: Disini

Comments