Pengertian dan Jenis Jamur Lendir (Myxomycophyta)


Jamur lendir mempunyai siklus hidup unik yang membuatnya berbeda dari protozoa, ganggang, dan juga fungi. Jamur lendir adalah organisme eukariotik heterotrof yang bersifat multiseluler atau bersel banyak ataupun multinukleus atau berinti banyak. Pada jamur lendir, terdapat amat sedikit diferensiasi jaringan.


Disebut sebagai jamur lendir dikarenkana mempunyai penampakan yang mengilap, basah, bertekstur layaknya gelatin, dan juga terlihat lebih mirip jamur daripada yang lainnya. Tubuh dari jamur lendir ada yang berwarna putih, namun sebagian besar berwarna kuning ataupun merah. Dalam ekosistemnya, jamur lendir berperan sebagai dekomposer. Tanah lembap. kayu busuk. ataupun daun busuk, adalah habitat dari jamur lendir.

Dalam daur hidupnya, jamur lendir melalui dua tahap, yakni tahap makan yang bergerak dan juga tahap reproduksi yang menetap. Pada ketika bereproduksi jamur lendir membentuk sebuah badan buah, yakni struktur pembawa spora. Pada tahap makan mereka akan berbentuk seperti Amoeba.

Menurut pendapat sistematik dari D.H Bergey jamur lendir dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yakni Acrasiamycota, Myxomycota, dan juga Oomycota.

1.      Acrasiamycota
Acrasiamycota disebut pula sebagai jamur lendir seluler. Protista ini adalah bentuk peralihan antara bentuk amoeba dan juga badan buah penghasil spora. Kebanyakan jenis ini hidup di air tawar, tanah lembap, ataupun bagian-bagian tanaman yang sudah membusuk.

Bila ada makanan, mereka kemudian akan menyatu membentuk struktur pseudoplasmodium atau plasmodium palsu. Dinamakan begitu dikarenakan struktur itu tersusun dari sel-sel yang berkumpul yang menyerupai siput yang tak memiliki cangkang. Sel-sel itu bergerak sebagai suatu kesatuan, namun setiap sel adalah struktur yang berdiri sendiri.

Sering kali pseudoplasmodium menetap dan juga membentuk badan buah yang berisi spora haploid. Bila badan buah itu pecah, angin kemudian akan menerbangkan spora-spora yang terdapat di dalamnya. Tiap-tiap spora kemudian akan berkembang menjadi sebuah sel ameboid. Contoh dari Acrasiamycota ialah Dyctiostelium.




2.      Myxomycota
Berbeda dari Acrasiamycota yang mempunyai pseudoplasmodium saja, Mycomycota sudah mempunyai plasmodium yang sebenamya. Myxomycota ataupun jamur lendir plasmodium mempunyai bermacam-macam warna, dan juga bentuk-bentuk yang berbeda pada setiap tahap kehidupannya.

Saat makan, Myxomycota membentuk sebuah massa sitoplasma yang disebut juga plasmodium. Plasmodium adalah tahap makan dalam siklus hidup Myxomycota. Setiap plasmodium mempunyai banyak inti, terdiri dari ribuan inti sel.

Plasmodium merayap di bagian atas tanah, batu-batuan ataupun kayu yang membusuk, memakan berbagai bakteri ataupun mikroorganisme lain melalui cara fagositosis. Apabila makanan ataupun air tak mencukupi, maka plasmodium bergerak menuju permukaan yang bersifat terbuka dan juga mulai bereproduksi.

Plasmodium membentuk suatu tubuh buah bertangkai yang disebut sporangium yang berisi spora-spora haploid. Spora-spora itu sangat tahan terhadap kondisi yang buruk.

Pada kondisi yang sesuai, spora kemudian akan pecah dan juga melepaskan sel-sel reproduksi haploid. Dua sel reproduksi kemudian melebur dan inti-intinya bergabung membentuk sebuah inti diploid.

Setelah itu akan terjadi mitosis berkali-kali, namun sel-sel tak mengalami sitokinesis sehingga akan terbentuk sitoplasma berinti banyak atau plasmodium. Contoh dari organisme yang termasuk anggota Myxomycota ialah Physarum polycephalum.

3.      Oomycota
Oomycota ataupun jamur air disebut juga sebagai jamur yang mempunyai telur. Oomycota adalah organisme protista yang menyerupai jamur yang tersusun dari sel-sel filamen yang bercabang. Dinding selnya tersusun dari selulosa bukan kitin layaknya pada jamur. Hifanya yang tak bersekat disebut juga coenocytic atau senositik.

Oomycota bereproduksi melalui cara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual dilakukan melalui cara pembentukan zoospora berflagel dua di dalam zoosporangium yang berada pada ujung hifa. Zoosporangium tersebut akan tumbuh membentuk hifa-hifa bam.

Sedangkan reproduksi seksual dilakukan melalui cara peleburan sel telur haploid dengan inti sperma haploid yang menjadi oospora yang diploid. Sel telur akn dihasilkan oleh oogonium, sedangkan inti sperma akan dihasilkan oleh anteridium.

Setelah mengalami masa dorman, oospora kemudian berkecambah menjadi zoosporangium yang menghasilkan zoospora diploid dan juga akan tumbuh menjadi hifa bam yang diploid.

Oomycota meliputi beberapa organisme yang patogen pada tanaman. Contohnya ialah Phytophthora faberi yang hidup sebagai parasit pada tanaman karet di bekas luka sadapan, Phytophthora infestans yang mengakibatkan penyakit karat putih pada tanaman kentang, Plasmopara viticola yang menyebabkan penyakit pada tanaman anggur, Pytophthora nicotinae yang menyerang tanaman tembakau, dan juga Pythium yang termasuk jamur lapuk berbulu ataupun rebah semai yang menyerang pangkal batang kecambah.

Contoh lain ialah Saprolegnia, yakni jamur yang hidup pada bangkai hewan ataupun tumbuhan mati dalam air tawar.

Demikian penjelasan mengenai PENGERTIAN DAN JENIS JAMUR LENDIR ATAU MYXOMYCOPHYTA, semoga dapat bermanfaat.


Baca Artikel Menarik Lainnya: Disini

Comments