Kebijakan-Kebijakan Pemerintahan Daendels Di Indonesia
Apa saja
kebijakan daendels di Indonesia? Simak penjelasannya dibawah ini:
Menjelang
pertengahan waktu penjajahan Belanda di Indonesia, Belanda mulai banyak
mengalami masalah dan kesulitan. Salah satu yang terberat adalah dengan
bangkrutnya kongsi dagang mereka yakni VOC. Menyikapi VOC yang mengalami
kebangkrutan tersebut, maka pemerintahan Belanda mencoba untuk tetap mempertahankan
pulau Jawa dari serangan Inggris dan mulai memperbaiki kondisi tanah
jajahannya. Maka dari itu Belanda akhirnya mengirim atau menugaskan Daendels
untuk mengambil alih pemerintahan dan mewujudkan tujuannya tersebut.
Dalam upaya
Daendels dalam mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris, dan juga untuk
meperbaiki kondisi tanah jajahan Belanda Daendels kemudian membuat berbagai
macam kebijakan-kebijakan. Berikut adalah kebijakan-kebijakan yang dibuat Daendels
pada masa pemerintahan.
1.
Membangun sistem ketentaraan,
pendirian tangsi-tangsi atau benteng, pabrik mesiu atau senjata di Semarang dan
juga Surabaya serta rumah sakit khusus tentara.
2.
Membuat jalan pos dari Anyer hingga
Panarukan dengan panjang mencapai sekitar 1.000 km.
3.
Membangun beberapa pelabuhan di
Anyer dan Ujung Kulon agar dapat memudahkan kepentingan perang.
4.
Memberlakukan kerja rodi atau
kerja paksa untuk rakyat dalam membangun pangkalan tentara.
5.
Seluruh pegawai yang ditugaskan pemerintah
menerima gaji tetap dan mereka dilarang untuk melakukan kegiatan perdagangan atau kegiatan
bisnis lainnya.
6.
Melarang adanya penyewaan desa,
kecuali untuk tujuan memproduksi gula, garam, dan juga sarang burung.
7.
Melaksanakan program contingenten
yakni program pajak dengan cara penyerahan hasil bumi kepada pemerintah Hindia
Belanda.
8.
Menetapkan peraturan verplichte
leverantie, yakni kewajiban menjual hasil bumi hanya kepada pemerintah dengan
harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah sendiri.
9.
Menerapkan sistem kerja paksa
atau kerja rodi dan membangun ketentaraan dengan melatih orang orang pribumi.
10. Membangun
jalan pos dari Anyer sampai Panarukan sebagai dasar pertimbangan pertahanan dan
perang.
11. Membangun
berbagai pelabuhan-pelabuhan dan membuat kapal perang yang berukuran kecil.
12. Melakukan
kegiatan penjualan tanah rakyat kepada pihak swasta atau pihak asing.
13. Mewajibkan
Prianger stelsel, yakni kewajiban rakyat Priangan untuk menanam kopi.
Demikian penjelasan dalam artikel ini. Semoga dapat bermanfaat.
Baca Artikel Menarik Lainnya : Disini
Comments
Post a Comment