Contoh Teks Eksplanasi Tentang Fenomena Alam
Apakah teks
eksplanasi itu? Bagaimana contoh bentuk teks ekspalanasi? Simak penjelasannya
dibawah ini:
Teks
eksplanasi adalah teks yang menerangkan atau menjelaskan mengenai proses atau
fenomena alam maupun sosial. Berikut ialah contoh teks eksplanasi tentang
fenomena alam yang berjudul “Hujan Es”.
HUJAN ES
Hujan es,
dalam ilmu meteorologi disebut juga sebagai hail,
hujan es merupakan presipitasi yang terdiri dari bola-bola es. Salah satu
proses pembentukannya ialah melalui kondensasi uap air lewat dingin di atmosfer
pada lapisan di atas freesing level. Es yang dihasilkan dari proses ini umumnya
berukuran besar. Karena ukurannya tersebut, meskipun telah turun ke atas yang
lebih rendah dengan suhu yang relatif hangat tidak semuanya mencair. Hujan es
tak hanya terjadi di negara sub-tropis, anmun dapat pula terjadi ekuator.
Proses lain yang bisa mengakibatkan hujan es ualah riming, dimana uap air lewat
dingin tertarik ke permukaan benih-benih es. Karena terjadi pengembunan yang
mendadak maka terjadilah es dengan ukuran yang besar.
Hujan es
disertai puting beliung dari jenis awan bersel tunggal berlapis-lapis (CB)
dekat dengan permukaan bumi, bisa pula berasal dari multi sel awan, serta
pertumbuhannya secara vertikal dengan luasan area horizontalnya sekitar 3 - 5
km dan kejadiannya cukup singkat berkisar antara 3-5 menit atau bisa pula 10
menit namun jarang terjadi, jadi wajar saja jika peristiwa ini hanya bersifat
lokal dan tak merata, jenis awan berlapis lapis ini menjulang ke arah vertikal
sampai dengan ketinggian 30.000 feet lebih, jenis awan berlapis-lapis ini biasa
berbentuk bunga kol dan disebut sebagai Awan Cumulo Nimbus (CB).
Dua per tiga
dari bumi kita ini mengandung air dan sisanya merupakan daratan. Air tersebut
tersimpan dalam banyak wadah seperti lautan, samudera, sungai, danau, dll.
Jangan lupa tubuh manusia juga mengandung banyak air. Nah air yang ada di
berbagai wadah tersebut akan mengalami penguapan atau evaporasi dengan bantuan
matahari. Tak lupa pula air yang ada di daun tumbuhan ataupun di perumkaan
tanah. Lalu, uap-uap air tersebut akan mengalami proses kondensasi ataupun
pemadatan yang akhirnya berubah menjadi awan. Awan-awan tersebut akan bergerak
ke tempat yang berbeda dengan bantuan hembusan angin baik secara vertikal
maupun horizontal.
Awan yang
mengandung uap air tertiup ketempat yang dingin, mencapai dew point atau titik
embun, kemudian mengembun, dan karena beratnya kemudian jatuh sebagai bentuk
hujan. Saat telah mengembun tersebut sudah jadi air, kemudian tertiup oleh
angun thermis yang naik, ke ketinggian dengan temperatur dibawah freesing
point, embun itu kemudian akan membeku menjadi es, dan akan jatuh kebawah.
Karena ikatan antar molekul es selaku benda padat jauh lebih kuat dari ikatan
antar molekul air, maka es tersebut lalu jatuh dalam bentuk yang tidak
beraturan, bisa sebesar sebuah kepalan tangan. Inilah fenomena hujan es. Hujan
es hanya terjadi di wilayah iklim dingin atau subtropis.
Oleh sebabg
itu hujan es jarang terjadi di daerah tropis seperti di Indonesia, ini
disebabkan angin thermis yang bertiup naik vertikal, adanya terutama didaerah
tropis dan subtropis. Ini dikarenakan Indonesia berada didaerah tropis maka
dari itu jarang sekali di tempat kita mengalami fenomena seperti hujan es ini.
Keterangan :
-
Paragraf 1 merupakan bagian
pernyataan umum
-
Paragraf 2-4 merupakan bagian
dereran penjelas
-
Paragraf 5 merupakan bagian
penutup
Demikian
penjelasan dalam artikel ini, semoga dapat bermanfaat.
Comments
Post a Comment